V-genzz, Jakarta Plong! Lega rasanya karena kemenangan yang ditungu-tunggu tiba juga akhirnya. Menjamu Timnas Arab Saudi, Timnas Indonesia sukses mendulang kemenangan pertama di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tapi jangan lupa, masa banyak pekerjaan rumah yang harus segera diperbaiki.
Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, di hadapan ribuan pendukung setianya, Selasa (19/11/2024) malam WIB, Skuad Garuda mengalahkan Arab Saudi 2-0 via brace berkelas Marselino Ferdinan.
Kemenangan bersejarah, karena tak hanya menyudahi laju tak pernah menang Indonesia dalam lima laga di Grup C, melainkan juga mengakhiri tak pernah menang Skuad Garuda dalam 16 pertemuan terakhir kontra Arab Saudi.
Tambahan tiga poin membuat Timnas Indonesia melompat ke posisi ketiga klasemen dengan torehan enam poin sekaligus menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Secara keseluruhan, Jay Idzes cs. tampil keren. Dua kekalahan beruntun dari Jepang dan China membuat anak-anak asuh Shin Tae-yong bermain lebih solid dan lebih berani menekan bahkan sejak menit-menit awal pertandingan.
Gawang Ahmed Al Kassar bahkan sudah nyaris kebobolan di menit-menit awal pertandingan. Pada menit pertama, Marselino Ferdinan yang berhasil lolos dari jebakan offside hampir saja mencatatkan namanya di papan skor.
Hanya berselang tiga menit, mantan pemain Persebaya Surabaya yang kini bermain bareng klub Inggris, Oxford United, lagi-lagi nyaris mencetak gol lewat sundulan namun masih mengenai pemain Arab Saudi sehingga hanya menghasilkan sepak pojok.
Hanya saja, Shin Tae-yong dan pasukannya bukan tanpa pekerjaan rumah (PR). Mengingat perjalanan masih panjang, PR harus segera dituntaskan.
Berikut sederet PR di Timnas Indonesia yang kudu menjadi perhatian Shin Tae-yong.
Lini Belakang
Melawan Arab Saudi, Shin Tae-yong mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 3-5-2. Tiga tembok di starting XI yang diturunkan adalah Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho.
Ketiga bek ini memang layak diacungi jempol. Namun, terlihat masih kurang tenang dalam menghadapi tekanan, khususnya Justin Hubner.
Justin Hubner sudah mendapat kartu kuning pada menit ke-24 karena menendang kepala salah satu pemain Arab Saudi yang melakukan tusukan dari sisi kiri gawang Maarten Paes.
Puncaknya, Justin Hubner diganjar kartu merah pada menit ke-89. Pemain kepunyaan Wolverhampton Wanderers, Inggris, itu melanggar pemain lawan saat hendak melakukan tendangan bebas.
Kartu merah tersebut membuat Justin Hubner, salah satu bek andalan Shin Tae-yong, harus absen dalam laga tandang kontra Australia pada 20 Maret 2025.
Selain itu, ketiganya juga beberapa kali gagal menutup pergerakan penyerang-penyerang Arab Saudi sehingga gawang Maarten Paes beberapa kali terancam.
Lini Tengah
Dengan penguasaan bola sebesar 23 persen, dibandingkan dengan Arab Saudi yang mencapai 77 persen, duet gelandang Thom Haye – Ivar Jenner masih sering kalah berduel.
Walhasil, lini tengah yang tadinya diharapkan bisa menjadi penyuplai utama bola ke depan dan menjadi pemutus serangan lawan tak berjalan efektif.
Gempuran justru sering dilakukan dari sayap dengan mengandalkan kecepatan Calvin Verdonk dan Sandy Walsh.
Memasuki menit ke-68, Thom Haye ditarik keluar. Posisinya digantikan Nathan Tjoe-A-On. Saat Nathan masuk, Indonesia sudah unggul 2-0. Akan tetapi, memasukkan Nathan tak membawa perubahan siginifikan.
Artinya, duet Nathan – Ivar Jenner juga tak mampu menahan gempuran gelandang-gelandang The Green Falcons. Jay Idzes, Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Calvin Verdonk sampai harus naik ke tengah guna memberikan bantuan sehingga kesucian gawang Maarten Paes tetap terjaga hingga akhir laga.
Lini Depan
Keputusan Shin Tae-yong yang menempatkan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen sebagai duo tombak yang berdiri sejajar cukup efektik untuk mengobrak-abrik lini belakang Arab Saudi.
Ditambah Marselino Ferdinan di sisi kiri serangan membuat konsentrasi bek-bek tim tamu terpecah. Fokus menjaga Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan justru muncul sebagai goal getter. Hasilnya, dua gol berhasil dilesakkan Marselino Ferdinan.
Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen bukannya tanpa peluang. Hanya saja, keduanya gagal memaksimalkannya dengan baik. Jika saja bisa lebih tenang dalam penyelesaian akhir, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen bakal panen sanjungan seperti Marselino Ferdinan.